Review film
The Croods

Eep (
Emma Stone) adalah seorang remaja perempuan dalam sebuah keluarga manusia gua
yang hidup pada pada zaman pra-sejarah. Keluarganya merupakan salah
satu dari sedikit yang mampu bertahan hidup, terutama berkat peraturan
ketat dan over protektif yang diterapkan ayahnya, Grug (Nicolas Cage). Di dalam gua tempat tinggal mereka, Grug selalu menceritakan sebuah kisah kepada keluarganya, yaitu istrinya Ugga (Catherine Keener), anak perempuannya Sandy, anak lelakinya Thunk (Clark Duke), dan mertuanya Gran (Cloris Leachman).
Ia bercerita tentang karakter yang memiliki rasa ingin tahu yang mirip
dengan Eep, guna memperingati keluarganya bahwa penjelajahan dan 'hal
baru' merupakan ancaman bagi keberlangsungan hidup mereka. Hal ini
semakin menyakiti hati Eep yang sudah bosan. Setelah semua anggota
keluarga tertidur, Eep pergi meninggalkan gua saat ia melihat cahaya
yang bergerak di luar gua. Hal ini tentunya bertentangan dengan nasihat
ayahnya.
Saat mencari sumber cahaya, ia bertemu dengan Guy (
Ryan Reynolds),
seorang remaja manusia gua yang cerdik dan berdayacipta. Pada mulanya
Eep menyerang Guy karena penampilan anehnya. Namun kemudian ia justru
terpesona dengan api yang dibuat oleh Guy. Eep kemudian meminta Guy
untuk mengajarinya membuat api. Guy juga memberitahu Eep perihal teori
pribadinya bahwa dunia sedang menuju 'akhir' dan meminta Eep agar
bergabung untuk bersama-sama menyelamatkan diri, namun Eep menolak
ajakan tersebut. Sebelum pergi, Guy memberikan Eep sebuah kerang yang
bisa ia tiupkan jika membutuhkan bantuan darinya. Eep kemudian berhasil
ditemukan oleh Grug, yang terbangun dan mencari-cari dirinya. Grug pun
marah atas tindakan yang dilakukan oleh Eep. Grug akhirnya membawa Eep
kembali ke rumah dan langsung bergabung kembali dengan anggota keluarga
lainnya. Eep memberitahu mereka tentang pertemuannya dengan Guy dan
menunjukkan kerang yang diberikan kepadanya, yang langsung dihancurkan
seketika oleh keluarganya yang memiliki ketakutan terhadap 'benda baru'.
Kemudian sebuah gempa bumi terjadi, membuat mereka semua lari ke dalam
gua, namun tiba-tiba dihalangi oleh Grug sebelum gua tersebut hancur.
Mereka pun lari menghindari reruntuhan batu gunung di sekeliling mereka
dan secara tidak sengaja mendarat di sebuah daerah yang dipenuhi oleh
tumbuhan, jauh berbeda dengan lingkungan mereka sebelumnya. Grug pun
memimpin keluarganya memasuki hutan untuk menemukan gua baru.
Keluarga ini pun dikejar oleh "Macawnivore" (seekor
machairodont besar berwarna mirip makaw yang kelak dipanggil 'Chunky') dan diserang sekawanan "Piranhakeets" (burung merah, buas nan mematikan seperti piranha).
Panik, Eep membunyikan menemukan sebuah gading yang suaranya mirip
dengan kerang yang pernah diberikan oleh Guy. Guy mendengar permintaan
tolong ini dan bersegera menuju tempat Eep berada. Sambil berpikir
cepat, ia membuat sebuah obor api yang mampu menakuti burung-burung
tersebut. Anggota keluaraga Crood yang lain terpesona dengan kehadiran
api, yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Mereka pun mencuri obor
Guy dan, akibat kecerobohan, muncul kebakaran besar disekeliling mereka,
yang membuat jagung raksasa terbakar dan terbang ke langit bak sebuah
roket, yang kemudian menghasilkan pemandangan layaknya kembang api.
Setelah terkesan dengan kecerdikan dan 'ide' Guy, Grug memasukkan Guy ke
dalam sebuah batang kayu pohon untuk mengangkutnya , seraya mengusulkan
bahwa mereka akan mencari gua di gunung terdekat yang disebutkan oleh
Guy. Guy pun dipaksa menunjukkan jalan dan belajar cara hidup keluarga
Croods, yang ia anggap aneh.
Setelah gagal dalam berburu dengan cara biasa, Guy,
kukang "peliharaanya" Belt (Chris Sanders),
dan Eep membuat sebuah boneka untuk mengelabui dan menjebak binatang
buruan mereka. Setelah berhasil menjerat buruan mereka, keluarga
tersebut langsung mengerebungi dan menghabiskan hasil buruan tersebut.
Grug kemudian kembali bercerita dengan kisah pematah-semangat miliknya,
sesuai dengan kejadian yang mereka alami hari tersebut. Namun, Guy
berhasil menandinginya dengan menceritakan kisahnya tentang sebuah surga
yang ia sebut "Hari Esok".
Keesokan harinya, keluarga tersebut tiba di sebuah jalur yang
tanahnya ditutupi oleh batu-batu tajam. Grug, Thunk, dan Gran yang tak
beralas kaki, pun tertusuk kesakitan saat mencoba berjalan di atasnya.
Guy pun dengan leluasa memperkenalkan mereka salah satu hasil
penemuannya yang dinamakan sepatu. Ia pun membuatkan sepatu untuk
masing-masing anggota keluarga Croods dari bahan-bahan yang ia bisa
temukan di sekitarnya. Hal ini kontan membuat dirinya mulai mendapatkan
rasa kagum dan hormat dari anggota keluarga Croods kecuali dari Grug,
yang merasa cemburu dan iri dengan kecerdikan Guys. Setelah beberapa ide
yang dilontarkan Guy terbukti bisa membantu mereka mengarungi
perjalanan dengan lancar, satu persatu anggota keluarga ini pun mulai
bisa mendapatkan ide sendiri. Ugga, Gran, dan Sandy mendapatkan ide
pertama mereka saat berhasil melewati
tanaman karnivora
dengan cara bersembunyi dibalik kelopak bunga. Thunk berhasil
mengelabui dan kemudian menjadi teman dari seekor anjing-buaya yang ia
namai Douglas. Hubungan Eep dan Guy pun semakin akrab, sementara Grug
justru tersesat dan tersendat di jurang sampai akhirnya Ugga datang
menjemputnya. Keesokan harinya, Grug berusaha memamerkan beberapa idenya
agar terlihat secerdik Guy. Namun ide-ide tersebut gagal total dan
justru berubah menjadi ajang mempermalukan diri. Setelahnya, mereka pun
melanjutkan perjalanan dan akhirnya tiba di gunung. Di sini, Grug tak
bisa meyakinkan para anggota keluarganya, yang mulai terbiasa dan senang
dengan cara kehidupan yang baru, untuk menjadikan gua yang baru mereka
temukan sebagai tempat tinggal. Marah dengan penolakan keluarganya, ia
pun menyerang Guy yang ia anggap sebagai biang keladi atas perubahan
sikap keluarganya. Bukannya berkelahi, mereka berdua justru terjebak di
lautan aspal. Seketika Guy pun bercerita bahwa keluarganya meninggal
akibat tenggelam dalam cairan hitam tersebut. Ia juga teringat akan
kata-kata terakhir keluarganya yang kemudian memberikan inspirasi
terhadap teori "Hari Esok" miliknya. Hati Grug pun luluh dan sontak
mengubah pandangannya terhadap Guy. Ia dan Guy pun bekerjasama
mengelabui Chunky agar mereka berdua terbebas dari jeratan aspal.
Saat mereka sudah hampir tiba di tempat tujuan, terjadi sebuah gempa
yang membuat jurang dalam, memisahkan mereka dan tempat tujuan. Setelah
hampir putus asa, Grug kemudian memutuskan untuk melempar mereka satu
persatu melintasi jurang. Pada saat giliran melempar Eep, Grug berdamai
dengan anak perempuannya tersebut dalam pelukan pertama mereka. Grug
kemudian melempar Eep ke seberang jurang dan pergi meninggalkan
keluarganya. Ia pun masuk dan berlindung di sebuah gua dan berhasil
membuat obor pertamanya. Setelah melihat sebuah permukaan batu yang
kosong, ia melukis sebuah lukisan gua berukuran besar yang menggambarkan
anggota keluarga Croods dan Guy. Ia kemudian melawan Chunky, yang
tiba-tiba menyerangnya, hingga obor Grug padam dan membuat panik mereka
berdua. Chunky yang ketakutan, akhirnya menjinak di hadapan Grug, yang
saat itu mendapatkan ide bagus pertamanya. Menggunakan sebuah rangka
rusuk berukuran besar, aspal dan obor, Grug berupaya untuk memanfaatkan
Piranhakeets agar mengangkut dirinya, Chunky, Douglas, dan beberapa
hewan lainnya agar sampai ke seberang jurang, menghindar dari gempa
susulan yang lebih besar.
Grug, bersama keluarga dan para binatang, akhirnya tiba di sebuah
lingkungan yang amat indah dan menakjubkan. Grug pun kemudian
mengendurkan sikap protektifnya dengan memperbolehkan keluarganya untuk
bertualang dan berani mengambil resiko, yang akhirnya membawa
kebahagaiaan bagi mereka semua.
*Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/The_Croods
LINK DOWNLOAD DIBAWAH
===============================
===============================