Selamat datang di Blog David :) Dapatkan informasi pembelajaran, Materi Elektronika, Download lagu, Lirik lagu, Sekedar Diary saya,dll. Selamat membaca ^^
Rabu, 15 April 2015 - 0 komentar

Kita dan Candi Sambisari


          Candi sambisari yang berada di kawasan Tirtomartani, Kalasan, Sleman ini adalah tempat wisata yang telah gua kunjungi bersama teman-teman smp. Sebenarnya pada hari sabtu 11/04, gua berniat mengajak salah satu teman gua ke Deles Indah dan Bendungan Karang Kendal, Kemalang. Apalagi cuaca sedang panas-panasnya dan gua jenuh berada di dalam rumah saja. Kan enak kalo bermain sambil hunting foto di kawasan pegunungan, udara dingin nan sejuk membuat hati tenang serta damai.

Esok harinya, gua masih mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasanya. Gua janjian sama teman gua pukul setengah 1 siang, tapi akhirnya mengecu planning dan molor-molor sampai pukul 1 siang. Waktu sudah pukul 12 siang gua cepat-cepat mandi mempersiapkan diri dan langsung pergi ke rumah teman karena cuaca mendadak mendung. Dapat kabar via sms katanya teman gua ada yang ingin ikut, jadi kita pergi bukan berdua lagi akan tetapi bertiga. Selepas kumpul, kita langsung pergi ke Deles Indah dan belum ada setengah perjalanan, gerimis menyambut kita. Alhasil kita mengalah dan bebalik arah untuk mengunjungi tempat wisata yang lain. Cuaca saat itu bener-bener mendung sekali, biasanya kalau udah gitu kawasan Deles Indah sedang hujan deras. Setelah kita berhasil lolos dari serangan gerimis, kita langsung menuju ke Candi Sambisari melalui jalan desa-desa. Ini pengalaman pertama gua ketika mau pergi ke prambanan tetapi melalui jalur desa, dari karangnongko – manisrenggo – prambanan. Bener-bener membingungkan disaat gua mengikuti teman gua yang sebagai petunjuk arah, belok kananlah terus kirilah, apalah apalahlah..

Setelah beberapa menit, kita berhasil lolos dari jalanan pedesaan yang rumit kemudian tinggal mengikuti jalan aspal yang akan membawa kita ke wilayah kebondalem lor tempat Candi Plaosan berdiri. “Ndang, kamu tau enggak arah jalan menuju Candi Sambisari?” tanya Gua. “Enggak, orang aku aja malah kepingin main kesana.” Jawab Endang. Alamaak, masa gua harus main ke Candi Plaosan lagi? Gua ngotot untuk menolak ajakan teman gua karena gua udah pernah mengunjunginya. Satu-satunya cara yaitu cuma modal keberanian untuk menanyakan kepada orang-orang dimana arah
jalan menuju kawasan Candi Sambisari. Lagi-lagi gua yang harus menanyakan pada penduduk, toh sebelumnya gua bilang “Halaah, gampang! Ntar nanya-nanya” ucap Gua karena gua enggak mau mengingkari apa yang telah gua cakap. Terlihat seorang ibu-ibu bersama seorang anaknya yang sedang berhenti mengendarai motor di jalan tepat arah masuk Candi Plaosan, gua langsung mendekati dan menanyakan “Permisi mbak, mau tanya kalau mau ke Candi Sambisari itu lewat mana ya?” tanya gua, “haduh Candi Sambisari itu mana ya? kalasan atau kebondalem kidul? Kalo sini Candi Plaosan, kalo situ Candi Sewu, ah kurang tau mas enggak pernah main-main, tapi kalo melewati jalan yang ini bisa” jawab ibu-ibu tadi. “Oh, yaudah mbak, terimakasih yaa” ucap kembali Gua. Ibu-ibu tadi adalah orang pertama yang gua tanyain, kemudian gua langsung melewati jalan yang dikasih tau, teman-teman gua juga mempercayai gua sebagai petunjuk arah. Gua bingung setelah sampai disebuah jalan terus kemana? Gua dengan belagak sok tau ngambil jalan ke selatan. Gua berhenti dan cekikian karena sebenarnya gua enggak tau :D lalu teman gua pinkana mengetahui jalan ke kalasan adalah arah sebaliknya. Kita langsung menuju ke kalasan dan menanyakan kepada orang kedua yaitu sekumpulan anak kecil yang mungkin sedang pacaran di pinggir jembatan-_-“ Setelah kita diberi tau, lalu kita lanjut perjalanan dan menanyakan kembali kepada orang ketiga “Permisi pak, kalau mau ke Candi Sambisari itu lewat mana ya?”, “oh, kamu tinggal lurus entar kalo ada selokan terus belok melewati aspalan 4 kali” jawab si Bapak. Selokan? Mana selokannya? Selokan itu apa? Bukannya selokan itu saluran kayak sungai kecil itu kan? Tapi mana? Gua dan endang ketawa-ketawa. Selepas itu gua diajak berhenti disebuah warung dan bertemu sama keponakannya pinkana. Kita diberi tau dan langsung mencari Selokan, nah! Ketemu juga tuh selokan, lalu tinggal mengikuti aspal 3 kali, loh kok jadi ngurang aspalannya? Disaat sudah melewati 2 aspalan, hujan turun membuat pakaian kita basah padahal belum sampai ke tujuan. Di sebuah pinggir jalan ada bapak-bapak ganteng, dan kita diberitau “tinggal luurus aja mas, ntar kalo udah mentok ada tulisannya kok terus belok kanan dan sudah sampai.” Jawab si Bapak. Kita langsung melanjutkan perjalanan mengingat anjing yang berada di sebuah rumah terus menggonggongi kita.

Criiingg, akhirnya kita sudah sampai dan tinggal parkir terus hunting foto deh. Disaat mau ke pintu gerbang, slotingan tas gua jatuh dan gua gengsi untuk mengambilnya *lupakanenggakpenting*. Kita langsung membayar Rp. 2000 dan langsung hunting foto yeeeeaiii. Tempatnya bagus banget loh, ada rumput-rumpu hijau mengelilingi Candi di dalamnya. Cocok banget buat kalian untuk berhunting foto atau menambah wawasan *promoindikit*. Kita langsung mengambil tongsis dan memakai hp gua untuk mengambil foto2, untungnya bb gua ada timernya, gamasalahlah hp bb juga bisa dimix bersama tongsis. Biar anti mainstream. Banyak orang-orang yang foto-foto memakai DSLR yang membuat kita sedikit syirik :D haha kita langsung bernostalgia, seru-seruan bersama. Cheeess, senyum,, berbagai pose kita udah lakukan seperti tiduran di rumput seperti yang dilakukan orang lain. Petugas disitu juga lumayan banyak loh, dan berada diberbagai sisi, pengawasannya aja kayak waktu Ujian Nasional, seperti misalnya ketika kita melakukan hal yang tidak wajar langsung petugas meniupnya dengan peluit. Pokoknya disitu kita merasa happy sampai-sampai gua enggak mau diajak pulang :D biarin aja sampai mau meninggalkan gerbang gua tetap berselfie mengunakan tongsis, sampai2 ada yang tertawa tapi gua cuek. Ini tempat umum mas brooh.


Setelah gua keluar, gua melihat kebawah untuk menemukan sloting yang jatuh, akan tetapi enggak ketemu-ketemu. Disitu gua merasa nyesel karena kegengsian gua, apalah cuma mengambil sloting aja malu! Rasain luh.

Bye-bye Candi Sambisari, sampai ketemu kapan-kapan lagi yaak. Pemandangan yang super cantik tapi sayang gua belum sempat masuk ke bangunan Candi-nya L Kita langsung menuju jalan pulang, akan tetapi sempat bingung juga karena lupa arah jalannya. Tak masalah karena endingnya kita berhasil pulang tanpa bertanya pada seseorang lagi. Hujan mengguyur kita disaat jalan pulang sedikit lagi sampai, alhasil kita menungu hujan samapai reda di rumahnya Pinkana dan makan mie ayam di warungnya Endang. *graatislooh* :D


Thank untuk hari itu, banyak pengalaman dan jadi merasa kepingin lama berada di Sleman Sembada.. hihi

0 komentar:

Posting Komentar