Selamat datang di Blog David :) Dapatkan informasi pembelajaran, Materi Elektronika, Download lagu, Lirik lagu, Sekedar Diary saya,dll. Selamat membaca ^^
Senin, 12 September 2016 - 0 komentar

Akhirnya Mudik Lagi di Kebumen


Assalamualaikum.. Walau hari kemenangan sudah lewat sekitar sebulanan lebih, tetapi aku tetap ingin mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
Sesuai dengan judul diatas, aku mau bercerita tentang pengalaman mudikku kemarin di Kebumen. Rasanya usai balik mudik rencana mau ngeposting cerita ini, malah hingga sekarang baru sempet nulisnya.. hehe

Tanggal 09-07-2016 tepat dihari jumat, aku berangkat mudik dari klaten menuju kebumen bersama bapakku. Kita berangkat dari rumah sekitaran pukul 10 pagi agar tidak kemalaman dan kepanasan. Di perjalanan tidak terlalu banyak kendaraan yang membuat macet, karena hari ied fitri sudah kelewat makanya situasi perjalanan tidak terlalu macet atau lebih tepatnya ramai lancar. Lamanya perjalanan sampai di tempat tujuan sekitaran 5 jam. Tak lupa saat adzan ditengah hari berkumandang, kita mampir di masjid terdekat untuk melaksanakan ibadah sholat jumat. Di Masjid yang nampaknya belum selesai pendekorasiannya di daerah purworejo, begitu sederhana, tetapi didalamnya sudah penuh dengan jamaah-jamaah yang kebanyakan dari para pemudik dan sisanya warga sekitar.  Sempat bingung juga mencari tempat duduk, bahkan barang-barang seperti tas pakaian, jaket, dll aku letakkan saja di depan pinggir pintu dekat area wudhu dengan rasa khawatir kalau hilang.
Setelah selesai kita lanjutin lagi perjalananannya dengan aku mengambil alih posisi di depan menyetir motor, karena duduk kelamaan di jok belakang sambil bawa tas itu bikin pegel. Hingga saat akan sampai, kita merencanakan mampir makan dulu, mencari menu gado-gado sampai pusing nengok kiri kanan tetapi nggak ketemu-ketemu juga, alhasil berhenti di sebuah warung sederhana memesan soto ayam. By The Way harga makanan di suasana lebaran mahal yaa, soto ayam aja biasanya cuma Rp.5000 eh ini malah habis berapa. Kondisi dimana dimanfaatkan para pedagang dan penjual makanan tuh.

Di Prembun, aku mampir ditempat rumahnya pakde, tapi tidak berjumpa karena juga lagi berpergian juga. Kita langsung menuju ke tempat simbah, dan mampir membeli sandal jepit untuk dipakai main ke pantai besok paginya. Jam setengah 3 kita sudah sampai ditempat simbah, akhirnya menginjak di rumah sederhana ini juga setelah sekitar 5 tahun nggak kesana. Alhamdulillah masih bisa melihat simbah yang masih sehat, setelah itu aku istirahat dulu lalu mandi. Kondisi yang paling aku ingat ketika mudik di tempat simbah itu adalah menu masakannya yaitu opor ayam sederhana dan kering tempe yang agak kegosongan. Memang sangat sederhana banget, tapi hal itu justru yang bikin menjadi kenangan dan untuk mengsyukuri hidup. Waktu malam hari dihabskan dengan kumpul-kumpul di rumahnya pakdhe tepat di sebelah rumah simbah. Aku, Bapak, Pakde, Mbak Ika, dan teman-teman main saat kecil dulu yaitu Mas Ndoyo dan Bani, duduk ngobrol bercandaan didalam rumah sampai beberapa jam kemudian dilanjut tidur untuk mempersiapkan badan buat besok main ke pantai.

Sabtu Pagi ditempat simbah, bangun tidur langsung disuguhkan minuman teh hangat dan pisang goreng sederhana yang sekadar cukup untuk mengisi perut. Lalu aku menyikat gigi sebelum pergi tanpa mandi karena nanti pun juga bakal mandi-mandi di laut hahaha.. Aku pergi ke laut bersama bapakku dan Bani. Aku jadi ingat dulu pernah main pasir-pasiran di pantai bareng Mas Ndoyo dan Bani. Pantai yang aku datangi adalah Pantai Ambal yang berada di wilayah Ambalwinangun kalau tidak salah. Ternyata ramai juga pantai ini, banyak wisatawan yang datang. Sesampai di Pantai kita disambut dengan hamparan pasir laut hitam, tanpa nunggu lama aku dan bani langsung datang ke air pantai sedangkan bapak nungguin duduk di bawah tenda warung. Berbeda di pantai-pantai yang pernah aku kunjungi di daerah wonosari, pantai disitu sumpah airnya asin banget. Aku pun kaget, ketika ombak datang dan akupun terlempar, begitu terus sampai mataku perih dan mencicipi air pantai yang asin itu. Oh iya, akupun juga belajar mencari binatang undur-undur serta kerang-kerang laut. Baru kali ini aku melihat dan berani memegang undur-undur laut yang masih hidup, kemudian setelah kerang-kerang hidup serta pecahannya dimasukin ke dalam botol untuk dibawa pulang. Setelah puas, aku mandi di dalam bilik dengan biaya Rp. 2000. Antara takut malu, waspada, saat aku mandi di bilik tersebut, lah didalam aku sedang mandi, ntar kalo ada celah dari bamboo atau dari plastiknya gimana, aku kelihatan dong.

Setelah Asyik berfoto dan main air Pantai Ambal, aku langsung diajak mampir di tempat makan Sate Khas Ambal. Memang didaerah Ambal setelah aku browsing terkenal akan kuliner satenya. Waktu kemarin kita beli banyak porsi, bener-bener puas nih perut. Setelah balik aku langsung istirahat tidur dan kumpul bareng Bani untuk sekedar ngobrol sambil numpang Wifian, karena di tempat simbah ini sinyal dari kartu provider yang aku gunain nggak ada sinyal blas. Sambil minum air kelapa muda, kita nyantai asyik. Malamnya sebelum tidur aku bersama bapakku pergi beli obat nyamuk dan sekalian nonton acara muda-mudi desa itu.

Hari Minggu Terakhir aku menginjakkan kaki untuk kembali lagi ke Klaten karena besok udah masuk PKL. Pagi-pagi sekali aku cepat-cepat beres-beres, makan dengan menu yang sama kemarin. Sekitar pukul 9 pagi aku sudah berangkat pergi setelah berpamitan dengan keluarga dan mampir di rumah pakde akhirnya ketemu juga, lumayan dapat uang saku. Oh iyaa, ngebet banget minum Dawet Ireng waktu pulang tapi nggak kesampaian, yaudah cuma belie s campur di kulon progo aja, sekalian mampir di bakso prambanan ketika balik.

Dengan ini 3 Hari Bersama Bapak Mudik Ke Kebumen Berakhir, sungguh akan kenangan yang tidak akan terlupakan. Kesederhanaan, Keharmonisan, Ketulusan, aku rasakan disini. Walau bingung nggak ada wc, walau kamar mandi masih menimba, walau nggak ada tv, walau fasilitas sederhana, walau tidur hanya di ranjang di ruang tamu, makanan minuman sederhana, lantai masih tanah, semua kesederhanaan itu sangat aku menikmati. Ketulusan dari keluarga kebumen membuatku mengucapkan banyak terimakasih.

Sampai bertemu lain waktu lagi, dan melihat aku sudah sukses.. Aammiiinnn






0 komentar:

Posting Komentar