Selamat datang di Blog David :) Dapatkan informasi pembelajaran, Materi Elektronika, Download lagu, Lirik lagu, Sekedar Diary saya,dll. Selamat membaca ^^
Jumat, 21 Juli 2017 - 0 komentar

Pengalaman Mengikuti Audisi Dangdut Academy 4 Indosiar di Kota Semarang


Indosiar telah berhasil melahirkan banyak bintang-bintang baru di dunia musik dangdut tanah air. Melalui program acara pencarian biduan dangdut sejak 4 tahun belakangan, menjadikan indosiar semakin dikenal disukai oleh pemirsanya apalagi di kalangan orang tua. Bintang dangdut seperti Lesti, Aty, Evi, Wina, Ical, Rizki Ridho, Rafly, Daffa, Jamil, Fildan, Sheila, Putri adalah jebolan dari program acara DA yang sudah tenar dan banyak job on/off air, belum lagi ditambah dari acara lain seperti Bintang Pantura : Lilis, Toto, dll. Hal itu membuat diri saya ingin bergerak, hati menggebu2 untuk mengikuti audisi dangdut, apalagi saya juga menyukai musick dangdut. Menurutku dangdut membuat hati bahagia, banyak lagu yang syair ceritanya sama seperti masalah2 sehari-hari sehingga bisa larut melepaskan melalui lagu-lagunya.

Oke, kali ini saya ingin berbagi pengalaman disaat mengikuti Audisi Dangdut Academy 4 di Kota Semarang, kenapa saya memilih Kota Semarang? Karena Semarang adalah Kota terdekat yang bisa ditempuh lebih cepat dari tempat saya (Klaten).

Hari Sabtu, 3 Desember 2017 saya menuju ke Kota Ponorogo, main dulu di rumahnya teman. Sekadar hanya untuk berkunjung dan menambah pengalaman, karena baru pertama kalinya saya bermain di kota reog ini. Disana saya berkeliling menikmati suasana malam, mengunjungi alun-alun, menonton bioskop di Ponorogo City Center, dll. Ternyata Ponorogo itu dingin yaa atau mungkin gara-gara habis hujan juga, ketika tidur itu rasanya kayak hawa diluar daratan tinggi brrrr.. Saya tidur kurang lebih jam 12 malam dan berencana langsung berangkat ke semarang pukul 3 pagi. Jadi di jam-jam itu saya ingin istirahat tidur dulu namun tidak bisa, karena otak menuntut saya untuk mikir mempersiapkan cara saya bisa sampai ke UNNES melalui jalan mana, juga mikir lagu apa yang mau saya nyanyikan, janjian bertemu dengan teman di demak aarrgg entahlah dijalanin aja dulu..


Hening..

Hari Minggu , 4 Desember 2017 Beberapa menit berlalu, saya melihat layar hp ternyata sudah menunjukkan pukul 3. Saya langsung membangunkan teman saya yang benar2 susah dibangunin, mungkin kalau saya nyerah karena tidak bisa membangunkan saya tidak jadi ke Semarang, payah yaaq cuma gara2 gini udah nyerah. Namun saya terus berusaha membangunkan, cara demi cara seperti nepuk2, menyenteri lampu hp, akhirnya bangun juga. Lepas itu saya berpamitan dengannya, berhubung keluarganya masih tidur, nggak enak ngebangunin.

Dijalanan yang masih sepi, gelap, dingin, saya lalui. GPS mempermudahkan saya menunjukkan arah, walau kadang ada rasa was-was. Saya melalui jalur Ponorogo – Madiun – Maospati – Sragen – Purwodadi – Demak. Saya betul2 menikmati udara dingin sambil tengok2 layar hp, kebetulan kendaraan yang saya pakai adalah motor, dengan kesendiriannya saya waktu itu membuat saya merasa seperti single trip terjauh selama saya berkendara. Berbagai hal saya hadapi, seperti takut salah arah, Alhamdulillah lancar2 saja. Hal yang paling menarik dalam trip saya adalah ketika ngebut melewati hutan di ngawi yang adem dan sepi gelap, menikmati suasana matahari terbit sambil melihat pemandangan gunung dan hutan, kesasar dan salah jalan. Ngomong-ngomong kesasar, saya memang salah jalan ketika di sragen-purwodadi, hal itu disebabkan karena tidak ada sinyal di wilayah tersebut sehingga gps saya tidak berjalan lancar. Satu2nya cara yang saya lakukan adalah dengan bantuan kata hati saya, jadi saya dengan percaya dirinya melewati jalan yang diyakini melalui pedesaan2 dibantu dengan gps yang maksa. Akan tetapi saya curiga karena jalanan yang sepi kendaraan umum dan jalanan pedesaan, lantas saya menanyakan ke warga sambil mengisi bensin, dan ternyata jalur yang saya yaini itu salah, saya putar arah menuju jalan besar yang diawal. Fyuuuuh.. ternyata terkadang kata hati itu bukan satu2nya cara, kita juga perlu bantuan dari orang lain, seperti menanyakan jalur tadi.

Jalur Sragen – Purwodadi memang membuat kesan tersendiri dalam kenangan saya, wilayah yang masih asli pedesaan tapi mempunyai pemandangan yang indah seperti Waduk yang kujadikan istirahat setelah kebingungan kesasar di kehutanan tanpa sinyal, tanpa teman, sepi kendaraan bikin was-was.

Setelah itu saya baru dapat sinyal di purwodadi mendekati demak, saya sempat update bb dulu dan ngisi bensin juga bab di pom bensin hhehe.. efek kedinginan, capek sih

Lepas itu saya ngebut waktu, soalnya saya janjian bersama teman di demak pukul 9an, sedangkan di jam saya waktu itu pukul 7an tapi Alhamdulillah bisa sampai belum kesiangan.

Saya ketemuan di Alun-Alun demak bersama kedua teman yang sudah janjian. Kita jalan-jalan makan2, foto2 sampai jam 12 siang saya diantarkan ke UNNES dengan posisi baterai habis. Pokoknya ini pertama kalinya saya berkunjung ke Kota-Kota yang saya lalui ini, demi mengikuti audisi dangdut ini.

Sebenarnya persiapanku kemarin kurang, bisa dikatakan nekat. Soalnya main datang aja padahal lagu wajib audisi saja belum hafal, lagu wajib seperti Zubaedah dll. Tujuanku sebenarnya adalah hanya untuk menambah pengalaman, nambah teman, bisa merasakan suasana audisi DA yang aku ingin sejak DA bagian lama tapi belum kesampaian karena di Kota Terdekat Yogyakarta tidak ada Audisinya.


Sekitar pukul jam 1 siang saya sudah sampai Universitas Negeri Semarang, artinya saya harus berjalan sendiri lagi soalnya temenku yang nganterin nggak ikut. Disana sudah banyak sekali orang yang berdatangan, parkir, dan antri masuk. Di berbagai sudut banyak pedagang, banyak orang tua keluarga yang nongkrong di berbagai tempat. Saya masih merasa malas untuk ngikut antri dibawah tenda, karena apa? Karena saya masih capek, apalagi lagu yang mau dibawakan aja belum mantap wkkk koplak.. Saya akuin, dari berbagai Audisi Nyanyi yang saya ikutin, Audisi Dangdut Academy ini benar2 rame sekali, banyak orang yang berantusias mengikutinya sampai antrian aja panjang banget. Tidak seperti (maaf saya sebut) Audisi The Voice Indonesia RCTI, Rising Star Indonesia, menurut saya para pesertanya lebih banyak di Audisi Dangdut Academy. Tapi bedanya kalau di Audisi The Voice Indonesia RCTI, Rising Star Indonesia itu ketika di holding room dihadirkan bintang tamu dan MC, tapi di Audisi Dangdut Academy kayaknya tidak ada (holding room waktu duduk bukan antrian).

Yasudah aku duduk2 di pinggiran jalan sambil muter2 tempat situ, nitip charger hp. Ada hal konyol saat berada di UNNES, ketika saya duduk di trotoar dekat pohon2 kebun, nyamuk2 mengerubungin saya, saya bingung banget semakin diusir semakin datang sampai aku takut, hingga aku berjalan jauh pun tetap ngikutin wadaawww.. lalu aku berlari menuju kipas2, Alhamdulillah udah kabur karena angin kipas huuhh.. Mungkin gara2 saya belum mandi kali yaa? Juga kemeja saya yang gelap penuh keringat hhhe.. :D Habis itu saya ngobrol bersama keluarga yang sedang duduk menunggu anaknya yang sedang audisi.

Selang beberapa waktu saya ambil hp kemudian ikut bergabung di Antrean, akan tetapi saya mempersiapkan persyaratannya dulu di belakang tenda hingga saya bisa berkenalan dengan komplotan dari kampus UNS. Saya menemani mereka dandan dulu, baru langsung ikut antri, yaa daripada saya sendirian lagi. Begitu saya kasih persyaratan ke panitia dan diberi nomor antrean, saya langsung berfoto dulu hingga antri lagi di depan. Haduuh antri nya ada beberapa kali, yang pertama antri nomor pendaftaran kemudian yang kedua antri masuk di holding room (nunggunya di luar gedung Auditorium UNNES ) terus yang ketiga Antri di holding room. Di Holding Room atau ruang tunggu itu langsung terdengar para peserta nyanyi sehingga rasa panik dan deg2an itu makin menjadi2 ketika antrian semakin dekat soalnya tanpa ada hiburan didalam, jadi yang dilakuin itu hanya berdoa terus belajar hafal2 lagunya. Sesampai di Ruang ada jurinya, dengan bismillah saya masuk sambil mengaktifkan aplikasi perekam suara. Jurinya ternyata ramah banget, tapi dilihat dari luar kelihatan kejam hhaha.. Saya disuruh nyanyi lagu wajibnya yaitu Zubaidah, dengan syair yang sempat lupa saya menjadi menyanyikan lagu lain yaitu birunya cinta. Namun disayangkan, suara saya masih grogi geter2 kaya Audisi sebelumnya, makanya jurinya sambil merekam dengan hpnya dengan saya yang terus menyanyi. Kata bapak jurinya, saya bukan mau nyanyi tapi mau main tenis wkkwk.. terus katanya dia seorang sutradara film yang suka cari bintang film hhha pokoknya ramah, tak disangka ada lucunya juga.

Saya sih udah yakin gak lolos tahap berikutnya, yang ku inginkan cuma ingin nambah pengalaman dan menambah kepercayaan diri. Selepas itu kita nunggu antar teman sambil kenalan, di saat waktu pulang kita menyempatkan untuk mengikuti Audisi di Stand Pepsodent Action 123. Audisinya itu semacam lipsinc jingle ditambah membawa produknya dan direkam, lumayan kan bisa ngeksis dan itung2 biar nggak sedih pasca nggak lolos hahay.. Disitu saya juga nambah kenalan juga dari orang ungaran, lalu kita berfoto2.

Ketika perjalanan mau balik ke demak saya bingung, soalnya hpku mati baterainya habis. Lalu saya diajak muter2 jalan2 dulu ke alun2 ungaran terus kemudian dikasih tau jalan menuju ke demak hanya modal tanya2 orang. Huuuuh akhirnya nyampai dan istirahat nyenyak.

Hari Senin, 5 Desember 2017 Paginya saya menyempatkan lagi untuk berjalan2 di alun2 demak, khususnya di Masjid Agung Demak. Kita berfoto, sambil ngobrol dan berpamitan balik pulang. Saya memilih melalui jalur Salatiga–Boyolali, hingga saya sampai rumah maghrib. Sungguh pengalaman yang tak akan terlupakan.


Saran-saran dari saya kepada para pembaca yang akan mengikuti Audisi Dangdut Academy Indosiar:

1. Persiapkan dirimu matang2 jauh2 hari, seperti lagu yang akan dibawakan harus dikuasai betul-betul. Karena banyak orang yang nyanyinya bagus tapi belum bisa lolos, jadi harus extra menguasai dan pintar-pintar membuat juri tertarik. Jangan nekat seperti saya hhehe

2. Bagus sih iseng mengikuti ini, soalnya selagi bisa memperbanyak kenalan, juga bisa dapat pengalaman, jika tidak lolos mungkin bisa masuk ke bagian khusus syuting bagian lucu2.

3. Pendaftaran tidak dipungut biaya, jadi kalo ada pihak2 nakal harus hati-hati. Terus kemudian saya rasa map tidak terlalu penting, toh juga malah disimpan panitia atau cuma dibuang.

4. Bawa bekal, hati2 jaga barang-barang, dan pastinya jangan sendirian, nggak ada teman ngobrol jadi sepi, kalau ada temannya kan bisa saling share dan juga biar tidak grogi.



Oke Sekian.. dan terimakasih. Semoga sukses yaa :)

0 komentar:

Posting Komentar