Selamat datang di Blog David :) Dapatkan informasi pembelajaran, Materi Elektronika, Download lagu, Lirik lagu, Sekedar Diary saya,dll. Selamat membaca ^^
Minggu, 14 Juni 2015 - 1 komentar

Pengalaman Main Ke Daerah Wisata Selo Boyolali

Gapura Arah masuk ke Wisata Selo via Magelang

Boyolali terletak di daerah paling utara kalau dilihat dari Klaten. Boyolali sangat identik dengan Peternakan Sapi. Tapi guys.. Ternyata bukan hanya itu saja loh, masih ada Obyek Wisata lain di Boyolali Tersenyum ini. Diantaranya ialah Jempatan Gantung yang wajib dikunjungi jika kalian bermain ke Selo, terdapat 2 jempatan yaitu Jembatan Sepi dan Jembatan Windu. Kebetulan hari kemarin gua habis pergi main kesana, dengerin cerita aku yuk..

Bertepatan dengan libur nglibur sekolah dan menjelang bulan Ramadhan, gua ingin puas-puasin berwisata karena jika sudah puasa pasti mudah lelah. Kemarin gua pergi bersama kedua teman, sekitar pukul 10.30 perjalanan dari rumah. Perjalanan  tersebut kita lewati tanpa adanya bantuan aplikasi GPS, kompas, atau semacamnya, padahal kali itu adalah pengalaman pertama gua pergi ke Selo. Tapi hal itu tidak membuat gua bingung, sebelumnya gua dikasih info sama teman gua tentang jalur-jalur yang dilewati. Yaudah cuma bermodal info dari teman, gua tetap melaju walau sedikit panik “ah entar kalau ada warga tinggal nanya” batinku.

Ternyata jalur untuk pergi ke Selo Via Klaten tidak seribet seperti yang gua pikirin sebelumnya. Info dari temanku memang benar, ketika sudah melewati alun-alun Boyolali, tinggal lurus melewati Stadion, ketika ada Tugu Sapi belok ke kanan, lurus sedikit lalu ada Bangjo belok ke kiri, dan tinggal lurus terus. Ini adalah 3 kalinya gua main ke Boyolali, jadi gua engga terlalu panik dan bingung. Ketika kita masih jalan lurus terus, kita dihadapi dengan jalanan yang mulai agak rusak, hingga makin kesana makin parah L Karena banyaknya truk-truk yang melewati hingga membuat banyak jalanan yang berlubang.

Pemandangan Gunung Merapi terlihat jelas, karena cuaca saat itu cukup terik. Ini adalah pengalaman pertama *mungkin* melihat Gunung Merapi dari sebelah utara, kalau biasanya gua melihat bagian yang krowak akibat letusan tahun lalu jika melihat dari belakang rumah. Oke lupakan… setelah kita mengikuti jalan, seperti melewati Pasar Cepogo,dll kita dihadapkan dengan jalanan yang berkelok-kelok, naik turun-naik turun, persis seperti banyak orang bilang di postingan blog mereka. Paling males itu disaat terkena macet di jalanan yang berkelok2 tersebut, udah panas banget, enggak jalan-jalan, hingga gua matiin sejenak motor gua. Hal itu terjadi karena sedang ada perbaikan jalan dan proyek galian. Jadi, harus ngantri dalam dua jalur. Ternyata jalur alternative melalui desa juga ada, namun hanya khusus sepeda motor dan jalannya sangat menanjak.


Hingga akhirnya kita sudah bebas dari macet, kita langsung dimanjakan dengan pemandangan perkebunan warga serta pemandangan bawah dari atas. Sayang sekali gua hanya melewati Patung Irung Petruk dan tidak berhenti untuk mengabadikan momen. Sampai akan masuk ke daerah Selo, kita dikagetkan dengan udara yang berubah drastis menjadi dingin. Padahal tadi aja panasnya minta ampun. Setelah itu gua masih terus berlanjut, hingga menemui banyak pendaki yang sedang berkumpul untuk istirahat. Saat itu gua bingung, kira-kira dimana yaa lokasi jembatan tersebut berada? Kita pun masih terus berlanjut hingga melewati jalan berkelok2 lagi serta banyaknya truk yang lewat. Petugas pengatur jalanpun turut membantu dan menyuruh kita agar tidak berada di belakang truk ketika sedang melewati jalan yang sangat menanjak. Di pinggir jalan gua menemui juga, ada sebuah mobil yang tergeletak entah kecelakaan atau terguling. Itu semua membuat gua makin waspada dan tidak lebih memperhatikan banget suasana indah disekeliling dibandingkan memperhatikan jalanan yang rusak dan kadang menanjak dan sangat menurun. Perbukitan mah emang begitu, sama seperti gua melewati daerah Gunung Kidul atau daerah Deles, Kemalang. Jalanannya sangat membuat kita harus tetap waspada, dan harus mengontrol gigi motor serta kecepatan.

Ketika kita melihat tulisan daerah Magelang, gua makin panic “Loh ini dimana sih? Mana jembatannya? Kok engga ketemu juga” pikiran kacau gua. Dari itu gua langsung menanyakan kepada ibu-ibu yang habis belanja di swalayan, tapi ibu tsb malah bilang “Wah enggak tau dek, saya bukan orang sini. Tapi kayaknya jembatan tsb berada di arah sana bukan kesini, coba tanya mbak-mbak di swalayan itu”. Gua pun mulai curiga, kayaknya gua kesasar nih. Tapi penunjuk arah Jembatan Windu masih lurus, tapi kenapa ada petunjuk lagi, kalo gua tetap lurus, gua malah sampai ke Keteb Pass dan Candi Borobudur? Maka dari itu gua pun menanyakan lagi kepada warga, kali ini gua menanyakan kepada pemuda yang sedang membersihkan motor di depan halaman rumah “Permisi Mas, kalau mau ke objek wisata selo itu dimana? Yang jembatan-jembatan itu. Jadi saya keblabasan yah?” tanya saya. “Oh, itu kesana. Masnya keblabasan 7km, masih kesana jauh.” Jawab Pemuda itu dan Orang tua. Whaaat? Gua keblabasan sampai 7km? bisa-bisanya! Ini kenapa gua malah sampai ke Daerah Wonolelo, Sawangan, Magelang ? Arah mau ke Bumi Perkemahan. Setelah itu gua langsung balik arah dan melanjutkan kearah daerah yang terlewatkan.

Sesampai di daerah yang banyak orang2 berhenti disana, gua melihat ada jembatan dibawah. Ternyata memang benar jembatan yang sering buat foto-foto itu disini, tapi agak aneh juga kenapa dibawah. Hihihi, gua saat itu keblabasan sedikit lagi. Setelah itu gua langsung memarkirkan kendaraan dan langsung pergi ke Jembatan tsb dan berfoto-foto. Owalaaah initoh, tapi agak sepi juga yaa, kita langsung berfoto.
 
1 diantara puluhan Foto
Setelah waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang, gua langsung pulang dengan membawa hasil foto, eiitss tapi gua harus bayar parkir dulu :p Gua masih mencari dimana letak objek wisata yang seperti di Hollywood tersebut. Di pinggir jalan gua ingin menanyakan kembali dengan mbak-mbak “Mbak kalo mau ke tempat yang ada tulisan New Selo itu dimana ya?”. “Wah, saya enggak tau dek. Saya Orang Karanganyar, ini aja mau kesana juga bersama teman-teman” jwb mbak mbak tsb. “Oh, bareng ini saja. Mereka juga mau ke New Selo. Sekitar 3km kok.” Sahut ibu dari teman mbak-mbaknya tsb. Kita langsung mengikutinya, kita disuruh membayar seikhlasnya untuk melewati, padahal waktu saat itu gua habis turun. Dan kagetnya ternyata kita melewati arah jalan yang sebelumnya gua enggak jadi melewatinya ;( Jalannya sungguh sangat menanjak, dan sampailah ke New Selo.

Apa-apaan mobilnya diparkir disini

Mbak-mbaknya sama gua, kaget.. Oh New Selo itu cuma kek gini toh, kirain gimana gitu. New Selo memang untuk tempat peristirahatan orang2 yang mau mendaki ke Gunung Merapi, tapi saat itu jalur pendakian sementara ditutup. Tempatnya agak sepi, mungkin sudah lama jugaa ya, sedangkan gua baru kali ini kesana. New Selo juga mengakhiri tempat wisata yang gua kunjungi untuk berfoto. Setelah itu gua membayar parkir dan pulang.

Waah, butuh perjuangan banget yah untuk ke Selo. Sebelumnya gua berpikir “Ah, Cuma ke Selo. Enggak menarik ah.. kalo saat ini kan orang-orang lebih tertarik mengunjungi Candi-Candi atau di Kawasan Gunung Kidul” Intinya gua meremehkan, ah cuma kesitu. Padahal butuh perjuangan untuk pergi kesana. Dan membutuhkan lebih dari 1 liter bensin. Kalo ditotal biaya kesana sih gua habis Rp.15.000


Makasih buat mbak-mbaknya tadi, kalo enggak ketemu, gua enggak bakal menemui New Selo ^^ Makasih juga buat warga sekitar yang sudah membantu mengarahkan. Makasih Selo atas pemandangannya yang indah, Maafkan aku yang meremehkanmu. Bakalan aku ingat Wonolelo tempat gua kesasar dan rumah kakak2 tadi. Sayang sekali saat itu kabut menyelimuti daerah tersebut, sehingga pemandangan Gunungnya terganggu, tapi enggak apa-apa masih ada pemandangan yang sama indahnya. Love

1 komentar:

Posting Komentar